Venetia


Katedral San Marco berdiri begitu megah, begitu masuk ke dalamnya kita harus melalui antrian panjaaaaaanngg sekali. Rupanya banyak orang yang ingin sekali berdoa atau sekedar menyaksikan keindahan Katedral San Marco. Dinding-dinding  katedral yang penuh dengan ornamen dan lukisan indah masa lampau membuat orang betah di dalamnya. Saya pernah berkeliling dalam katedral ini menyaksikan keindahan karya para seniman gereja.

Keindahan ini terpantul dari lukisan dan patung2 indah dan halus buatan tangan manusia bercitarasa tinggi. Di depan gereja katedral ini banyak sekali burung merpati yang jinak dan manis. Ketika melepaskan lelah setelah keluar dari katedral, saya duduk di pelataran depan gereja, ada tempat buat duduk2, selonjor kaki, ada air mancur dan dibawahnya ada ikan yang berenang hilir mudik. Sambil makan roti saya asyik memandang para wisatawan yang juga sama sepertiku sama2 peziarah. Burung merpati ini datang dan berjalan2 di antara kakiku membuatku tergoda untuk memberikan roti atau makanan lainnya. Jinak sekali makluk ini, mereka dengan santai makan roti yang saya berikan. Ketika saya mencoba meletakkan roti di telapak tanganku,”mereka segerombolan merpati datang dan dengan enak saja menggigit roti di tanganku sampai habis. Bahkan sambil kubelai2 sayab pun mereka tidak terganggu. Saya lihat banyak orang melakukan hal yang sama denganku yakni memberi makan burung merpati. Merpati adalah makluk yang tulus, mereka tahu dengan pasti orang yang menyayangi mrk maka ketika ada yang memberi makanan maka tanpa takut mereka akan menghampiri bahkan tak segan hinggap di bahu, tangan dll.

Kota Venice sendiri adalah kota air artinya kota yang hidup diatas air. Transportasi utama mereka adalah kapal baik kecil dan besar dan juga gondola sejenis kapal kecil  untuk orang yang lagi jauh cinta, pengantin baru atau yang sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Saya tidak pernah lihat mobil atau pesawat di Venice, kotanya kecil dan sejauh mata memandang hanya terlihat air dan gondola yang hilir mudik membawa penumpang dengan nyanyian romantis tukang gondola.

Saya punya kesempatan untuk berkeliling Venice dan yang saya saksikan adalah rumah2 penduduk satu dengan yang lainnya dibataai dengan jembatan kecil. Indah sekali, selama perjalanan itu kami bertemu banyak wisatawan yang juga ingin menikamati indahnya kota Venice. Kupandang gondola dengan mupeng tapi tak punya kesempatan untuk naik. Kayaknya air untuk tempat gondola hilir mudik juga tidak begitu dalam, dari atas kapal feri saya memandang sepasang manusia yang lagi duduk dengan penuh kemesraan di atas gondola. Dari wajah mereka keliatan bahwa mereka bukan pasangan pengantin baru, mungkin mereka sedang memperingati hari ulang tahun perkawinan . Kuberi senyumku yang manis untuk mereka dan tak kusangka mereka membalas senyumku dengam sumringah. Melihat wajah Asia mereka, tak bisa kutahan keinginanku untuk bertanya. Dari atas kapal feri (saya duduk paling belakang bagian pantatnya kapal feri), kukirim sebuah pertanyaan dengan mimik jelas dari mana asalnya dan ajaib mereka memberi jawaban ternyata mereka dari Indonesia maka sebagai sesama saudara yang bertemu di negeri orang maka kulambai2kan tanganku sambil tersenyum gembira.

Venice dipenuhi dengan para wisatawan selain ingin wisata romantis mereka juga berkesempatan untuk wisata religius dengan banyaknya gereja2 tua penuh ornamen indah. Pedagang2 kaki lima memenuhi seluruh badan jalan juga bagian tepi jembatan dan pinggir2 rumah. Souvenir2 khusus demgan harga murah meriah. Aku bercakap2 dengan para pedagang sambil melihat2 dan ikut menata barang jualan. Tiba2 terlihat olehku tulisan “Made in China” di pojok tas dan sudut paling bawah syal indah, lalu aku bertanya pada penjualnya, bu ini buatan China ya,  iya jawabnya, kamu mau membelinya? Aku tak menjawab, dalam batinku ku berkata, ah jauh2 datang ke Venice masa cuman beli barang yang  di Jakarta juga banyak di Glodok atau di Pasar Pagi.  Maka kutanya lagi, apakah ada buatan asli Venice? Si ibu penjual tertawa terbahak2 lalu berbisik padaku, tak bilangi ya, semua barang yang ada di sini adalah buatan China, tidak ada yang buatan tempat lain. Kalo kamu mau beli yang asli atau yang buatan Italia maka maka mesti cari di butik-butik sono. Hahhaha.....aku ikut tertawa, lucu bahwa ada penjual yang begini polosnya bercerita pada saya. Biasanya para penjual itu suka berbicara yang bagus-bagus  tentang barang jualannya. Kami berdua tertawa bersama, ah keindahan kecil yang kutemukan di wajah penjual sederhana jauh di negeri seberang.

 




                                         Berdiri dari atas jembatan memandang gondola, hehehe






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tours' dan Marie Incarnasi

Gadis KEcil Dari Desa

Mereka Datang Dari Sittard