Menjaga Ibu Pertiwi
Ajaran Sri Paus yang masih
amat up to date dan mentereng adalah manusia sebagai puncak ciptaan merawat ibu
pertiwi. Ibu Pertiwi adalah bumi yang adalah tempat tinggal kita sebagai
manusia.
Jika sebagai tempat tinggal
kita bersama maka sewajarnya kita harus menjaganya. Lebih dalam lagi
melestarikan ibu ertiwi. MEnjaga seperti : Membuang sampah pada tempatnya,
tidak memperbanyak sampah,mengurangi sampah plastic dan mendaur ulang sampah
untuk produk yang bisa dipakai lagi
Salah satu cara untuk
mengajarkan anak di sekolah menjaga bumi adalah dengan pembelajaran integrated
learning berbasis problem. Kepada anak diajarkan untuk melihat dan meneliti
masalah-masalah yang ada di sektar sekolah atau rumah mereka. Masalah yang
disisir sebaiknya berbau bau masalah lingkungan dan sesuai dengan materi ajar
di kelas
Ajaib, ternyata banyak sekali
masalah yang mereka temukan di sekitar sekolah. Diantaranya adalah sampah
plastik yang menggunung, sampah yang tidak terpisah antara plastik dan sampah
organik, tanah di sekolah yang kurang subur, sampah kertas yang banyak dan
tidak terpakai di gudang sekolah, banyak patahan2 bambu yang terbuang percuma
di kebun bambu belakang sekolah serta banyak pot penyanggah tanaman sudah hancur
Mereka kemudian menawarkan
jalan keluar dari setiap masalah. Yang nemu masalah sampah platik membludak
mereka anjurkan untuk daur ulang sampah. Ada yang dalam bentuk tirai pintu
ruang tengah, ada lagi membuat pot tanaman, bikin patung, membuat pupuk dari
jerami dan daun kering dll
Apakah berhenti sampai di
sini? Tentu tidak. Yang paling bikin susah adalah meneruskan penemuan2 ini
dengan tertip dan menjaga perilaku kita sebagai penghuni bumi. Nyatanya untuk
memilah sampah juga perlu waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Rasanya hanya
berjalan di tempat saja selama berpuluh puluh tahun.
Cara menjaga bumi yang bisa
dilakuan di rumah adalah memanfaatkan sampah sisa dapur dan sisa makanan untuk
pupuk dan macam-macam cairan. Unutk pupuk misalnya, sisa makanan dan sampah
dapur dicacah agak halus lalu dimasukan dalam lubang di kebun. Setelah itu
menunggu penuh lalu ditimbun dan gali lubang berikutnya di tempat lainnya. Jadi
lokasi kebun aka nada beberapa lubang galian kecil. Begitu penuh,ditimbun lalu
ganti lubang berikutnya.
Cara lain yang juga sederhana
adalah berbelanja dengan membawa kantong belanjaan dari rumah sehingga bisa
dipakai berkali kali. Bahkan setiap di toko swalayan atau toko kelontong lainnya mereka mengenakan
tarif untuk setiap tas kertas belanjaan. Tujuannya jelas supaya orang tidak
membayar kantong belanjaan yang nantinya akan dibuang setelah itu, lha banyak
orang yang memilih untuk mebayar kantong plastik tuh?
Bagaimana cara kita
melestarikan Ibu Pertiwi?
Salah satu cara paling ampuh
adalah dengan menanam kembali tanah atau pekarangan yang gundul. Daun hijau
akan menjaga polusi udara sedangkan akar tanaman akan menjaga air tanah. Dengan
banyaknya pohon di pekarangan atau di lahan kosong maka tanah akan terpelihara
dengan baik
Satu kebiasaan baik yang
pernah diterapkan di komunitas adalah, ketika makan buah di kamar makan, kami
sempatkan keringkan biji buah. Misalnya papaya, manga, langsat, rambutan dll.
Nah setelah kering biji2 an itu dimasukkan dalam wadah tertentu dan disimpan.
Jika nanti ada kesempatan ke luar kota dan bawa mobil sendiri maka ketika
melihat lahan kosong, mobil kami berhenti lalu kami menyebar benih2 kering di
lahan kosong tersebut. Berharap benih itu akan bertumbuh dan berbuah entah
kapan
Ini adalah cara2 sederhana
yang bisa kita lakukan untuk merawat dan melestarikan bumi. Memang kita harus
mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar tempat kerja kita. Mari
mulailah dengan sederhana dan konsekwen, jangan mengenal kata capek atau bosan
karena masa depan bumi ada di tangan kita masing-masing JIka bukan kita yang
menjaga bumi lalu siapa?
Setiap kali kita berdoa minta
kehidupan kekal di surga, minta masuk surga, minta penghidupan yang baik di
surga sedangkan rumah sendiri dibumi tidak dijaga malah dibiarkan terlantar.
Adilkah kita? Cara paling jitu untuk mengetahui jika kelak saya akan masuk surga
adalah dengan memelihara bumi. Memelihara bumi adalah sama dengan memelihara
hidup kekal kita kelak di surga. Percaya sama saya
Komentar