Perjumpaan Yang Mengubah
Dalam
hidup kita sering kali bertemu orang, entah itu orangtua, kaum muda, anak2
bahkan bisa jadi itu orang penting ataupun orang biasa saja. Untuk orang yang
aktif bekerja, setiap hari pasti bertemu banyak orang. Ketika berjumpa dengan
orang lain ada banyak hal bisa terjadi. Misalnya ada dialog, ada percakapan,
ada saling memberi info atau juga bisa saling mendengarkan. Selain itu dapat
terjadi di setiap perjumpaan ada saling bertukar senyum, menyapa atau tepukan
di pundak dan lain2. Perjumpaan tidak saja pada bemda hidup atau manusia rapi
juga bisa terjadi pada makhluk hidup lain. Kadang kita bertemu pohon, hutan,
air, embun, kembang yang menyejukkan mata, udara segar dan lain sebagianya.
Inti dari sebuah perjumpaan adalah mutu pertemuan itu sendiri. Apakah ada makna
dari sebuah perjumpaan ini? Ketika saya berjumpa dengan murid2 saya di sekolah
apa yang terjadi? Murid2 menjadi senang dan gembira ataukah mereka merasa
takut? Ketika saya berjumpa dengan umat di lingkungan apa yang terjadi? Ketika
saya bertemu pohon, air, tanaman, burung dan lain2 apakah yang terjadi dengan
diri saya? Saya gembira dan merasa damai? Saya senang dab ingin terus berada
ditempat itu? Saya gelisah dan ingin2 cepat pulang?
Ketika
Yesus bertemu dengan Wanita Samaria di sumur Yakup di kota Sikhar apa yang
terjadi? Telah terjadi 4 hal tabu di pertemuan itu. Pertama : Yesus adalah
orang Yahudi dan wanita itu orang Samaria ( orang Yahudi tidak boleh bercakap2
dengan orang Samaria)kedua : Yesus adalah laki2 dan permpuan itu bukan muhrimnya.
Ketiga : Perempuan itu pasti bukan perenpuan baik2 karena ia berani berjalan
sendiri meninggalkan suami dan desanya, berani keluar. Kalau wanita baik2 ia
tentu tak alan melakukan hal ini. Keempat : jam 12 siang adalah jam tidak lazim
orang menimba air, jam segitu semua orang berada di rumah dan wanita itu
menggunakan kesempatan untul pergi ke sumur untuk menimba air supaya ia tidak
dilihat orang. Mengapa? Karena ia malu, malu dengan sikap dan perilaku yang
tidak terpuji di masyarakat. Terlepas dari beberapa hal di atas pertemuan itu
twlah membuka percakapan penting. Yesus memgatakan yang sebenarnya tentag
perempuan itu, Yesus berbicara tentang air hidup, tentang kerajaan Allah bahkan
perkataan Yesus membuat wanita itu mengenal dirinya sendiri. Yang terjadi
setelah itu bukan saja Yesus meminta minum tapi malah sebaliknya wanita meminta
air hidup pada Yesus. Wanita itu berlari masuk ke kampung dan bercerita tentang
Yesus di sana sehingga membuat banyak orang keluar kampung untuk berlari kepada
Yesus. Perjumpaan wanita dengan dengan Yesus seketika pengubah hidupnya. Ia
menjadi sadar akan sepak terjangnya selama ini, matanya terbuka bahwa ia sedang
berhadapan dengan Yesus Sang Penyelamat,
selain sadar ia juga tergerak untuk menyampaikan firman ini kepada orang
lain agar mereka pun dapat berjumpa dengan Yesus seperti dirinya. Inilah makna
pertemuan yang sesugguhnya. Pertemuan yang mampu mengubah, perjumpaan yang
mampu membuat kita bercerita tentang makna perjumpaan yang sebenarnya.
Cerita singkat ini mungkin bisa memberi arti tentang
makna perjumpaan dengan Yesus secara real. Perjumpaan yang mengubah
Ada
seorang anak laki laki yang tiap hari bikin rusuh di sekolah. Hampir setiap
hari orangtuanya selalu menerima surat pemanggilan dari sekolah, setiap hari,
catat!
Tentu
saja mereka sedih lalu memindahkan anaknya ke sekolah lain
Di
sekolah yg kedua baru juga sehari sekolah, terjadi kerusuhan yg lebih hebat.
Kali ini ada seorang anak perempuan yg kecebur got, bahkan di kursi guru nampak
lem dll. Orangtua segera dipanggil tapi si anak
juga tak berubah
Begitu
seterusnya sampai sekolah yg kesepuluh. Orangtuanya cemas dan bingung krn tiap2
pindah sekolah selalu timbul masalah yg sama. Sekolah kesepuluh pun bernasib
sama. Saking jengkelnya mereka o
memarahi abaknya habis2an dan hasil akhir pindah ke sekolah yg ke 11
Hari
pertama tidak terjadi apa2, begitu juga hari kedua, ketiga dan akhirnya sampai
seminggu aman tentram. Ayah ibunya
bingung dan bertanya2, ini kenapa kok kita tdk dapat surat dari sekolah
ya? Walau demikian orangtuanya tidak mau bertanya dan menunggu cerita dari
anaknya.
Sampailah
bulan ke 6, ayah ibunya amat penasaran
dan akhirnya mengajak anaknya ngobrol.
Kata
si Mama : "Terima kasih ya sudah betah di sekolah, Mama senang"
Ayahnya
menyambung, "Terima kasih juga ya sdh membuat Papa tdk wira wiri ke
sekolah lagi. Papa dan Mama senang karena kamu sudah berubah dan kami bisa
konsentrasi kerja. Tapi apakah boleh Mama tau, mengapa kamu bisa berubah sprti
ini?
Anaknya
menjawab, " saya berubah karena saya takut, soalnya di setiap ruang kelas
di sekolah itu, di kantor2 bahkan di lorong2 sekolah ada orang yang bergantung
di kayu. Saya takut digantung seperti orang2 itu"
CeriTa
selesai
Ternyata
sekolah yg ke sebelas itu sekolah Katolik. Yang tergantung di kayu dalam ruang2
kelas dan kantor itu adalah Salib dgn tubuh Tuhan sendiri disitu. Sungguh ini
penghayatan iman yg hidup. Pertemuannya dgn Yesus ( yg belum ia
kenal) tapi membawa perubahan besar dlm dirinya. Rasa takut membuatnya berubah, Rasa takut membuatnya bertobat. Pertemuan dgn Tuhan membawa perubahan dalam diri , itulah yg
dinamakan berdoa. Jika tdk ada perubahan maka bukan Tuhan yg kita jumpa
Kembali
pada diri sendiri, setiap hari
berjumpa dengan Yesus entah lewat bacaan injil, lewat ekaristi yang selalu saya
rayakan bersama umat, entah
lewat perjumpaan dengan pribadi-pribadi yang setiap hari bersiliweran dalam
hidup. Apakah perjumpaan itu memberi
makna tertentu ? Sekian sering tidak merasa apa2 karena perasaan tertutup oleh
banyak hal yang tidak penting atau remeh temeh yang gak urgen amat. Maka itu perlu penyadaran diri, sadar sedang bekerja,
sadar ketika sedang berdoa, bertemu orang lain dll. Kesadaran ini walau kecil
sekalipun bermakna ganda karena sebagai sarana untuk perjumpaan dengan DIA
Komentar