E.k.a.
Kami biasa memanggilnya Eka, anaknya manis pinter dan
memiliki kulit terang. Pertama kali datang ke St Ursula ia dianter oleh kedua
orangtuanya. Papa dan Mama serta seluruh keluarga besar adalah keluarga muslim
yang taat dan saleh. Ayah dan ibunya mempercayakan anaknya untuk dididik oleh
para suster Ursulin tentu dengan sebuah kepercayaan besar bahwa anaknya semakin
beriman da takwa kepada Tuhan.
Kami tidak menyia2kan kepercayaan ini, walau
seluruh aturan di sekolah dan asrama sangat kental dalam nuansa agama Katolik
tapi dengan penuh kesadaran kami memberi ruang pada Eka untuk sholat 5 waktu,
melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dsb. Eka ini anak baik dan mau
terlibat dalam semua kegiatan sekolah.
Di asrama Eka dipilih oleh teman2nya utk
menjadi salah satu pengurus asrama. Dari segi kepemimpinan Eka sangat bisa dan
ia dapat diandalkan dalam banyak hal. Kalo misa pagi di kapel Eka terlibat
secara penuh, ia membantu menyiapkan buku misa, memasang nomor lagu di papan
lagu samping kiri altar, menyiapkan buku nyanyian sudah dengan halaman lengkap
di orgen, sehingga saya datang ke kapel semua sudah siap dan sy tinggal main
orgen.
Kadang2 Eka lebih tahu urutan lagu dalam misa dibanding saya. Sekian
sering karena keterbatasan pandangan ke papan lagu sy suka minta tolong Eka
untuk menginfo kan pada saya judul lagu dan ia dengam enteng mengatakan oh itu
lagu persembahan atau oh itu lagu kyrie dll. Eka sangat terperinci bila
menjelaskan tentang buku2 di kapel, nah pada saat misa akan dimulai Eka akan
duduk manis di samping saya sbg asisten organis atau kalo lagi ulangan dia akan
pamit ke saya lalu pergi ke ruang pengakuan untuk belajar sambil menuggu kami
semua selesai misa.
Walau demikian Eka tidak melupakan sholatnya, tidak pernah
bolong puasa sehingga membuat saya dan teman2 dan bapak ibu guru di sekolah
kagum. Selain Eka sy juga punya seorang murid yag cantik Echa namanya. Dia juga
berasal dari keluarga muslim yang taat, tapi kalau soal doa di gereja, cerita injil dll Echa lebih jago dibanding dengan teman2nya yang beragama Katolik.
Pada
suatu hari dalam perjalanan fieldtrip sy meminta anak2 untuk berdoa 5 peristiwa
rosario selama di mobil. Sy meminta kesediaan siapa yang mau pimpin doa. Si
Echa ini dengam tegas meminta agar ia yang memimpin doa dan saya sendiri
spontan mengangguk. Setelah kami selesai berdoa rosario baru saya teringet kalo
Echa bukan siswi Katolik. Echa berdoa dengan sungguh2 dan menggunakan kata2
pilihan yag tepat.
Begitulah Tuhan sering memberi saya kegembiraan dengan
menampilkan keindahan2 kecil dari dalam diri para murid saya. Berkatilah mereka
ya Tuhan dengan seluruh keluarga besar mereka
Komentar