Tim Yang Kompak


20 an tahun lalu kami pernah tidur bersama, makan, cuci piring dan mendorong motor bersama. Kami ber4 adalah sahabat sejati. Kami mengisi malam2 kami dengam saling bercerita, entah itu dongeng, cerita pengalaman di sekolah atau pegalaman yg dilihat seharian itu. Ketiga cowok ganteng ini selain cakep mrk juga pinter dan rajin bekerja. Kedua orangtua mereka adalah orang2 kantoran yang sangat sibuk .Kalo pagi  mereka berangkat kerja dan akan pulang siang menjelang sore hari. 

Sehari2 kami ber4 di rumah. Ada pembagian tugas yg jelas. Ada yg mencuci, menyapu halaman, nyiram kebun dll. Peraturan lain adalah wajib meletakkan barang pd tempatnya. Pulang sekolah sepatu dan kaos mesti rapi diletakkan di pojok deket lemari. Baju seragam diganti dg baju rumahan baru boleh main. Sebelum makan harus berdoa dst. Kami ber4 berusaha memauhi aturan ini dgn sepenuh hati. 

Malam hari menjadi saat yg paling kami tunggu krn selalu ada sesi cerita. Masing2 kami bertugas dan ada pembagian yg jelas. Yg bertugas wajib menyiapkan cerita. Maka malam2 kami menjadi malam yg seru dan kreatif. Kami dg segenap hati bercerita dgn suara, intonasi  dan mimik serius.  Kalo salah seorang bercerita maka kami yg lain wajib menjadi pendengar yg baik. Boleh bertanya tp dgn sopan dan tdk boleh menyela. Pengalaman yg mengesankan krn dua dari antara kami punya kecendrungan utk bicara lambat agak tersendat. Bahkan untuk sebuah kata yang sebetulnya mudah untuk diucapkan. 

Cowok ganteng yang paling kanan ini sangat sabar dalam bercerita tapi kami yang mendengarnya tidak sabaran karena selain ceritanya lama juga agak tersendat jika mengucapkan sebuah kata. Cowok manis yan gkedua juga punya kecendrungan yang sama. Kadang kami menunggu dengan sabar tp seringkali kami marah2 dan pergi tidur tanpa menunggu akhir cerita. Cowok paling kecil (baju merah) sebetulnya dia yang paling tidak sabar dan cepat marah tapi dia juga yang amat penasaran dan kasak kusuk di tengah malam bertanya tentang ending cerita. 

Sekarang 4 sekawan ini sudah besar dan mempunyai keluarga masing-masing. Kami sudah sangat jarang bertemu. Sesekali kami masih bertelpon ria dan tertawa terbahak bahak mengingat kisah masa lalu. Ah masa lampau hadirmu membuat kami  bahagia dan tak ingin membuangmu begitu saja.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tours' dan Marie Incarnasi

Gadis KEcil Dari Desa

Mereka Datang Dari Sittard