Surat Untuk Kakakku



Orangtuaku mempunya kebiasaan untuk menulis surat kepada anak-anaknya yang bersekolah di kota.  Banyak hal yang diceritakan entah itu kejadian-kejadian di rumah, sekilas pekerjaan mereka, pesan-pesan  sederhana sampai pada nasihat untuk selalu berhemat, tekun belajar , jujur dalam bersikap dan bertingkah laku. Nasihat ini selalu sama untuk semua anak. Kalau dipikir-pikir  pesan  dan nasihat ini ampuh dan sangat mujarap. 

Kakak2 ku juga rajin membalas setiap surat yang datang dari kampung. Mereka bercerita tentang kehidupan mereka, studi dan kadangkala juga  menyinggung tentang pengelolaan keuangan mereka ddalam level sederhana.  

Ketika tiba surat dari rantau maka kami adik2 akan bersabar menunggu untuk ikut membaca. Setelah bapak dan mama selesai membaca maka kami kemudian diberi kesempatan untuk juga mengetahui kabar kakak2 di seberang lautan. 

Pada masa itu adalah suatu kegembiraan dan harapan ketika boleh mengetahui kabar kakak2 yg sedang studi. Mereka suka bercerita tentang situasi kota besar tempat tinggal mereka dan hal ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi pola pikir kami. Kami ikut membayangkan suasana kota besar yang ramai,  keren dan maju. 

Setelah membaca surat2 itu kami kemudian membahas dan bercerita kembali. Bapak mengharuskan kami untuk ikut menulis surat membalas cerita kakak2 ini. Kami diwajibkan untuk bercerita tentang kemajuan belajar di sekolah, rangking kejuaraan dan termasuk di dalamnya adalah perkembangan kota kecil kami. Biasanya mama akan memberi pengumuman “ besok akan mengirim surat kepada kakakmu maka malam ini semua kami harus menulis surat. 

Bagi yang belum bisa merangkai kata2, ia akan dibantu oleh kakak lain yg lebih besar. Kemudian bapak akan berjalan keliling sambil membawa amplop dan meminta kami untuk turut mengisi surat kami bergabung bersama surat bapak dan mama. Atau kadangkala mama mengatakan itu amplop surat diatas meja silahkan mengisi dan besok mama atau salah seorang dari antara kami ke kantor pos. 

Pengalaman ini amat membekas dalam diriku. Saya menjadi terbiasa untuk bercerita, pandai dalam merangkai kata dan berbahasa secara sederhana, mau mengungkapkan ide kalimat dan lain sebagainya. Selain itu ada hal penting yang mau orangtua ajarkan kepada kami adalah rasa saling mencintai dan memiliki di antara sesama saudara. Bapak dan mama ingin agar diantara kami saudara dan saudari tumbuh kasih dan sayang. 

Sampai dengam kami besar dan  keluar rumah lalu kakakk2 hidup berumah tangga, kami tetap menjaga aura cinta saudara satu dengan lain. Bapak dan mama telah menetapkan pondasi kuat dan  kami tinggal meneruskan. Semoga rasa cinta persaudaraan ini tetap tertanam kuat di manapun kami berada dan dalam situasi apapun.




Komentar

Amouy mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Tours' dan Marie Incarnasi

Gadis KEcil Dari Desa

Mereka Datang Dari Sittard