New People Serentak New Heart
Beberapa hari yang lalu saya
berjalan di pinggiran sungai daerah bantaran hendak melihat lihat pemadangan
hari sesudah hujan, selain itu pengen melihat pertumbuhan pohon yang ditanam
oleh anak-anak didik saya beberapa waktu yang lalu. Dalam perjalanan menuju ke
sana saya bertemu tidak banyak orang, kostum mereka sama, pakai masker, topi,
dan berjalan kaki. Bahkan di daerah bantaran sendiri saya melihat beberapa
orang mungkin satu keluarga yang sedang berolahraga. Mereka juga memakai
masker. Dalam keadaan demikian kami saling memberi salam dan tersenyum, tapi
senyum pasti tak nampak kan, secara kami semua pakai penutup mulut dan hidung.
Hari Minggu pagi pekan lalu
saya menyempatkan diri untuk berjalan di sekitar daerah rumah. Sepagi itu ada
banyak orang berjalan dan naik sepeda, jelaslah bahwa mereka sedang
berolahraga. Banyak juga anak-anak yang naik sepeda kecil hilir mudik, orangtua
dan kaum muda yang sedang jogging dll. Mereka semua memakai masker sesuai
dengan protokol kesehatan, demikian juga saya karena bagaimana pun dengan
bermasker kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
Siang ini saya berjalan
menuju supermarket di dekat rumah, saya tidak berniat masuk, hanya mau melihat
lihat dari luar, seberapa banyak orang yang berada di dalammnya. Dari luar
namapk banyak orang antri, saya terkejut. Walau mereka berbaris dan memakai masker
tetapi ada juga yang tak berjarak. Apakah mereka semua ini tak menyadari
tentang protokol kesehatan yang sekian sering didengung-dengungkan pemerintah
bahkan bertebaran berita di medsos tentang ini? Seberapa sadar masyarakat tentang
menjaga kesehatan dan memutus mata rantai virus berbahaya yang sedang
merajalela ini?
Walau demikian masih banyak
orang di skeitar yang setia akan makna dan fungsi dari protokol kesehatan,
mulai dari menjaga jarak jika keluar rumah atau berada di tempat umum, sering
mencuci tangan, langsung mandi setelah pulang dari bepergian, makan makanan bergisi,
istirahat secukupnya, minum vitamin sampai dengan stay at home. Masih banyak
orang yang sadar dan mengesampingkan ego dengan mau tinggal di rumah, pergi
keluar hanya untuk keperluan yang amat penting. Klihatan yang keluar rumah itu
adalah orang-orang yang harus bekerja untuk mencari nafkah, mereka yang tidak
mendapat uang jika hanya tinggal di rumah, Demikianlah jika mereka tetap
tinggal di rumah maka bisa terjadi ekonomi keluarga memburuk.
Maka kepada situasi
masyarakat seperti ini pemerintah sudah menerapkan sebuah sistem baru yang namanya
New Normal. Artinya kita kembali hidup normal dalam situasi yang baru. Kita
mulai aktivitas normal kembali dalam paham terbuka akan sebuah penyadaran.
Penyadaran akan apa? Penyadaran untuk hidup sehat dalam situasi normal seperti
sedia kala. Kita bisa bekerja lagi seperti sediakala bisa kembali belajar di
sekolah, bisa berkunjung keluarga dengan situasi baru. Kalau yang dulunya tidak
memakai masker maka sekarang mulailah memakai masker. Kalau kemarin masih
berkumpul banyak orang di keramaian, maka sekarang usahakan menghindar dari
keramaian, mencuci tangan sesering mungkin dan seterusnya.
Sejalan dengan seruan pemerintah
ini, Kitab Suci juga mengatakan hal yang sama. Hari ini dalam perayaan Pentakosta,
Tuhan Yesus mengatakan Roh Kudus yang turun atas kita menjadikan kita manusia
baru atau dalam bahasa keren new people. Baru dalam hal apa? Roh kudus
memberanikan kita untuk berkata-kata yang benar, Ia membuat kita yakin akan apa
yang kita lakukan sejauh itu benar dan berguna untuk orang lain. Roh Kudus
menjadikan kita untuk setia pada apa yang kita ucapkan dan apa yang kita buat,
Roh Kudus memberanikan kitauntuk mau bekerja sama denganorang lain, rela
membantu sesama yang berkekurangan baik dengan materi, waktu atau sapaan-sapaan
personal yang menyejukkan.
Hidup baru serentak hati
baru, hati untuk memulai sesuatu yang baru dengan penuh ketulusan, hati
baruyang bersih dan mulai menerima musiabh negri ini dengan rendah hati. Roh
Kudus memberi hati baru yang penuh dengan kerendahan hati, merendah agar dapat
ditinggikan kelas. Dengan hati yang baru kita bisa memandang segala persoalan
yang ada secara positif, kita belajar untuk melihat sisi lain dari sebuah
masalah dan menerimanya dengan sudut pandang yang baru pula. Hal demikian dapat
menmabh imun tubuh kita, meningkatkan kesehatan fisik sekaligus penawar
kesehatan utama bagi jiwa.
Maka mulailah menjadi manusia
baru serentak memiliki hati yang baru. Selamat Hari Raya Pentakosta bagi kita
semua.
Komentar
ayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
WA : +85587781483