Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Surat Untuk Kakakku

Gambar
Orangtuaku mempunya kebiasaan u n t u k menulis surat kepada anak -anak nya yang bersekolah di kota.   B a nyak hal y an g diceritakan entah itu kejadian -kejadian di rumah, sekilas pekerjaan m e r e k a , pesan -pesan   sederhana sampai pada nasihat u n t u k selalu berhemat, tekun belajar , jujur dalam bersikap dan bertingkah laku. Nasihat ini selalu sama u n t u k semua anak. Kalau dipikir -pikir   pesan   dan nasihat ini ampuh dan sangat mujarap.  Kakak2 ku juga rajin membalas setiap surat y an g data n g dari kampung. Mereka bercerita t en t an g kehidupan m e r e k a , studi dan kadangkala juga   menyinggung tentang pengelolaan keuangan mereka ddalam level sederhana .   Ketika tiba surat dari rantau maka kami adik2 akan bersabar menunggu u n t u k ikut membaca. Setelah bapak dan mama selesai membaca maka kami kemudian diberi kesempatan u n t u k juga mengetahui kabar kakak2 di seberang lautan.  Pada masa itu adalah suatu kegembiraan dan harapan ketika boleh mengetahui kab

Magun

Gambar
Magun itu sebutan u n t u k bapak yang s u d a h tua atau kakek di kampungku. Magun juga berarti orangtua y an g kita hormati.  Hari ini kutulis kisah sederhana ini untuk mengenang dengan penuh kasih sayang kepergian Magun Ignasius Manuk menghadap sang penciptanya 1 tahun yang lalu. Banyak pengalaman indah dalam hidupku yang tidak terlepas dari campur tangan Magun kesayangan kami ini.  Magun sangat baik   dan rajin bekerja. Kadangkala kami menangkap kemarahan orangtuaku yang ditujukan ke Magun. Tapi M agun denga n saba r menerimanya, beliau tidak pernah membalas. Paling banter M agun agak sedikit mengomel tapi itu di belakang.   H a nya mesti celingak celinguk sebelum mengomel karena kalau ketahuan aya h atau ibuku maka Magu n pasti tambah dimarahin.  Mengenang kepergian Magun ini membawaku kembali ke masa kecilku. Magun adalah orang yang sangat berjasa dalam hidup keluarga kami. Magun juga turut berjuang bekerja membanting tulang u n t u k menghidupi kami anak -anak orangtuaku y

Pa Naja Sakit

Gambar
Waktu itu bulan April tahun 1981 Tiba tiba kami dikejutkan denga n berita Pa sakit p a d a hal ya n g s ay a ta h u Pa sedang di proyek di sebuah kampung di L embata. Saya lihat Mama sibuk menyiapkan pakaian di tas, beberapa kakakku perempuan y an g besar j u g a sibuk. Kami semua pergi ke pelabuhan, wajah mama tidak terlalu gembira, u n t u k bertanya pun s a y a merasa tak mampu, mengapa dengan Pa, apa yg terjadi. Kalau tidak salah ada Ibu Fin (kakak perempuan paling gede), ada Mey   dan Ine , atau kah   Mey s u d a h kuliah di J akarta ya, agak lupa k a r e n a peristiwa sudah lama sekali.  Kami berbondong bondong pergi ke pelabuhan karena sebentar lagi motor dari kampung akan tiba, motor yang membawa Pa dan rombongan. Pa tidak akan turun di Waiwerang tapi akan terus ke Larantuka supaya langsung segera mendapat pertolongan di rumah sakit. Kalau tidak salah yang menghantar Pa di motor adalah kakak perempuan Pa yang kami suka memanggilnya dengan sebutan Tata.  Sepintas s

Mama

Gambar
Perempuan cantik dan lembut itu kami panggil Mama. Umurnya masih amat muda ketika menikah dengan seorng pria yang kami panggil Bapak. Mama dulu rambutnya panjang dan agak ikal. Salah satu ciri khasnya adalah punya tahi lalat besar di pelipis atau diatasnya pipi. Mama suka cerita ketika dulu menyusui kami anak -anak nya tangan kami terjulur ke atas memegang tahi lalat itu mempermainkan sampai kami tertidur pulas karena kekenyangan.  Mama tidak menyelesaikan sekolah formalnya, s a y a pikir itu karena alasan ekonomi, orangtuanya t i d a k cukup punya biaya u n t u k membiayai sekolah anak -anaknya nya. Maka mungkin itu juga penyebab mengapa M ama menikah muda. Perempuan cantik ini bertemu dengan su a minya entah di mana tapi menurut cerita keluarga ayahku  M ama ini amat disayang oleh suaminya. Dengan perawakan y an g kecil dan mungil mama sangat piawai mengurus rumah, merawat anak -anak nya y an g beraneka ragam sikap dan perilaku. Jaman itu belum ada teknologi yg memadai, belum ad

I Will Be The Last For You and You Will Be The Last For Me (Pinjam syairnya ya Band Ungu

Gambar
Pagi -pagi mendengar lagu bagus dengan kata -kata yang membuat wajah sumringah. I will be the last for you dan you will be the last for me. Lagunya Pasha Ungu memang enak didengar jika pakai hati. Yang membuat sumringah ada dua hal.  Pertama arti kalimat ini menyejukkan hati dan kedua musik dan suara penyanyi sangat mendukung. Walaupun bukan remaja lagi tetapi ketika mendengar kata -kata ini serasa kembali pada dunia remaja dunia masa muda yang manis. Kata -kata cinta di manapun akan terkesan manis bagi yang mendengarnya. Entah apakah orang itu sedang jatuh cinta atau tidak tetap mengandung makna. Jatuh cinta tidak berarti sedang memyukai seseorang dan lain sebagainya tetapi juga mengandung makna hati yang gembira dan wajah yang berseri -seri itu juga termasuk dalam barisan pengertian cinta.  Hidup dalam situasi cinta membuat gembira dan membawa dampak luar biasa. Seperti saya hanya mendengar kata -kata cinta lewat lagu saja dapat membuatku gembira seharian dan bekerja penu