Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Catatan Guru Bahagia

Gambar
Murid saya banyak, usia mereka beragam dari  yang belum 6 tahun sampai dengan usai 12 tahun. Mereka berasal dari berbagai latar belakang keluarga dan suku. Mereka juga memiliki macam-macam ketrampilan dan ilmu pengetahuan. Ada yang sangat pandai, ada yang biasa saja. Ada yang pinter main musik, berpotensi dalam olahraga dan kegiatan lainnya. Setiap pagi mereka memberi salam pada saya di gerbang, ada yang datang dengan senyum ceria, ada yang sambil meloncat-loncat senang, ada lagi yang langsung menabrakku dengan kenceng sambik berteriak menyebut nama saya, tetapi ada juga yang datang dengan mata masih merem dan terbungkuk-bungkuk keberatan memanggul tas mereka. Saya berusaha hafal nama mereka satu persatu, mengingat dengan baik siapa yang selalu menghantar dan menjemput mereka ketika datang ke sekolah. Ada yang suka diantar oleh bapak, Mama, atau oma dan Opa bahkan ada juga yang berani sendiri ke sekolah hanya dengan sopir atau bahkan naik becak dan sepeda onthel. Dengan mengenal kelua

Milan

Gambar
Rencana kami ke kota tua Milan  untuk bertemu dengan komunitas Suster Ursulin di sana. Milan yang adalah jantung Italia bagian utara menjadi trio kota bersama Roma dan Venice. Dari Brecia kami menyewa mini bus dengan seorang sopir yang ramah, baik dan bersuara amat lantang. Dengan sigap ia membantu kami meletakkan barang-barang kami di bagasi dan dengan amat cermat dia mengatakan kalau perjalanan ke Milan ini jauh karena sebelum ke Milan kami akan mampir dulu ke Varalo. Varalo ini sebuah tempat yang cukup penting untuk St Angela. Suatu ketika nanti saya akan bercerita tentang kota mungil yang indah ini. Setelah kami semua beres maka perjalanan kami mulai. Oh, kira-kira 15 menit berjalan saya tiba-tiba teriak” Oh Tuhan”! Seisi mobil kaget lalu memandangku dengan heran, ada apa gerangan? Dengan tersipu malu saya mengatakan kalau kunci kamar yang saya tempati di Brecia kebawa di kantongku. Wah celakalah, pikirku dengan cemas. Sopir bis memandangku dari kaca spion diatas kepalanya d

Suster Tua

Gambar
Namanya sr Matern a , Beliau sudah tua mungkin umurnya ada 92 tahun. Perawakan mungil kecil dan tipe pekerja keras. Selama saya meng enal beliau, tak pernah saya lihat baju yang lain selain baju terusan warna biru tua, abu dan putih. Modelnya pun sama lurus terusan. Beliau suka sekali duduk di kapel, berjalan di kebun sambil memegang Rosario dan nampaknya ia berdoa sepanjang hari.  Karena itu beliau menjadi tempat kami meminta kesediaannya u n t u k mendoakan anak -anak yang lagi ujian atau y an g lagi pergi fieldtrip, sangat menyenangkan. Nanti setelah setelah kembali dari field trip beliau suka nanya, gimana perjalanannya, apakah anak-anak sehat? Mereka gembira kan? Dan pertanyaan-pertanyaan kecil lainnya.  Dalam kesederhanaannya beliau masih memiliki perhatian untuk orang lain. Sikapnya benar -benar tulus yang menunjukkan hidup bahagia di hari tua. Sr Materna suka berkebun, beliau punya kebun kecil di belakang kapel, memiliki perlengkapan tanam sampai dengam sepatu both

Cerita Vatikan

Gambar
Gerbang rumah generalat di Roma ini memiliki dua pintu . Satu pintu gerbang utama yang besar, bisa masuk mobil dan bisa dibuka secara otomatis dengan remote control, atau bisa juga dari jarak jauh, seperti dari portir misalnya. Ketika kami hendak masuk atau keluar  pintu ini sudah bisa langsung terbuka. Pintu yang satu lagi adalah pintu kecil seukuran orang untuk keluar dan masuk. Masing-masing kelompok dalam rumah besar ini memiliki kunci sendiri, jadi ketika kita mau pergi atau pulang tidak merepotkan orang lain.  Kami biasanya keluar dan masuk melalui pintu ini kecuali jika petugas portir yang sedang bertugas melihat kami dari kamera pantau maka dia langsung membantu kami membuka pintu gerbang besar. Keluar dari gerbang ini kami langsung berhadapan dengan jalan besar dua arah Via Nomentana.  Di jalan ini bersiliweran kendaraan baik bis besar maupun kendaraan kecil. Akses ke mana-mana sangat gampang, kami tinggal menunggu bis yang kami maksud lalu ketika bis nya nyampe maka berge